PPID Sekolah Pertanian Pembangunan Negeri Banjarbaru

Kementerian Pertanian Republik Indonesia

PPID Sekolah Pertanian Pembangunan Negeri Banjarbaru

KELOMPOK PWMP TANJINGUS, BUDIDAYAKAN SELADA




Banjarbaru, - Program Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP), terus bersemangat walau kondisi pandemic Covid-19 di Indonesia. Salah satunya ditunjukkan oleh salah satu kelompok PWMP dari SMK-PP Negeri Banjarbaru, yaitu Kelompok Tanjigus.
 
Kelompok PWMP dari SMK-PP N Banjarbaru tahun 2020 ini mengembangkan usaha budidaya sayuran selada dengan system hidroponik yang bertempat di lahan praktek Haji Idak, SMK-PP N Banjarbaru.
 
Terdiri dari 5 orang kelompok ini diantaranya adalah: Rudi Agus Hidayat, Ahmad Tarmiji, Sultan, Ahmad Suaidi dan hikmah yang merupakan siswa kelas XI SMK-PP N Banjarbaru TP. 2020/2021.
 
Dijelaskan oleh pembimbing kelompok Tanjigus, Nita Aprilia yang ditemui Rabu, (11/11), kelompok ini mengembangkan usaha budidaya sayuran selada dengan Luas Instalasi Lebar 2,7m, panjang 4m dan tinggi 85 cm.
 
Guru Bidang Produktif ini menjelaskan, “Saat ini jumlah panen dari 3 instalasi kurang lebih 50 kg dengan jumlah lubang tanam sekitar 450, untuk harga 1 kg selada Rp 30.000 (1 kg 7-8 batang) dan 1 batang di jual Rp 5.000”, Jelasnya.
 
Sedangkan untuk hasil panen mereka menjual dengan membahwa hasil ke pasar, membuka stand penjualan didekat lahan Haji Idak dan melalui media social.
 
Sebagai guru pembimbing di kelompok ini Nita berharap usaha ini kedepannya makin maju, mudah memasarkan hasil panennya sehingga, “konsumen selalu merasa lebih baik jika membeli hasil dari usaha kami, makin kompank antar anggota, dan selalu memberikan yg terbaik kepada para konsumen”, Pungkasnya.
 
Sebab kegiatan diatas seperti dijelaskan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, dibutuhkan sekelompok anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas tinggi untuk memajukan pertanian Indonesia.
 
“Sudah saatnya pertanian dikelola oleh generasi milenial yang menggunakan kreativitas dan inovasinya sehingga pertanian kedepan menjadi pertanian modern yang tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya tetapi juga berorientasi ekspor. Untuk itu Kementan terus berupaya untuk mempercepat regenerasi petani dan mencetak wirausaha milenial pertanian yang memiliki jiwa mandiri, tangguh dan modern”, ungkap Dedi.
 
Apalagi Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo berulang kali mengatakan bahwa tongkat estafet pembangunan pertanian ada pada pundak generasi muda, melalui PWMP diharapkan bisa mencetak generasi milenial menjadi seorang petani atau mendirikan start up di bidang pertanian.
 
“Ke depan, generasi muda pertanian bukanlah pekerja bidang pertanian, tetapi menjadi pelaku usaha pertanian. Regenerasi petani menjadi hal yang penting dan utama sekarang ini,” papar Mentan.(wd)
 

Tim Humas SMK-PP Negeri Banjarbaru